Disable Preloader

Berita

Oleh : Okky Rimbawanto, S.Kom

Situasi Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah pembelajaran abad ke[1]21 sangat erat kaitannya dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang mengakibatkan perubahan paradigma pembelajaran yang lebih menekankan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, kreatif, komunikasi, kolaborasi dan problem solving. Sedangkan kondisi yang ada adalah:

-Rendahnya kemampuan berfikir kritis dari peserta didik.

-Rendahnya pengetahuan umum yang dimiliki peserta didik.

-Rendahnya kemampuan peserta didik dalam menunangkan ide dan pendapatnya.

-Rendahnya kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak.

Keterampilan berpikir kritis diperlukan bagi peserta didik untuk menjadi terampil dalam menganalisa, menyimpulkan dan mengambil keputusan. Keterampilan berpikir kritis dan kreatif dapat mempersiapkan peserta didik mengembangkan sikap rasa ingin tahu. Keterampilan kolaborasi peserta didik adalah kemampuannya dalam bekerja sama, beradaptasi dalam berbagai peran, tanggung jawab, dan menghormati perbedaan pendapat. Sedangkan keterampilan komunikasi adalah sebagai suatu kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan dapat dipahami.

Peran guru sangat penting sebagai fasilitator dan pembimbing. Peran guru tersebut dapat dilihat dari aktivitas guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Demi mempersiapkan peserta didik untuk dapat bersaing di masa depan.

Tantangan

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru, kepala sekolah dan pakar maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:

-Kurangnya minat baca peserta didik sehingga mempengaruhinya dalam berfikir kritis dan kurangnya pengetahuan umum yang dimiliki.

-Peserta didik belum bisa mengembangkan atau menuangkan idenya karena merasa malu dan takut salah.

-Perkembangan media digital yang cukup pesat membuat peserta didik lemah dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pihak lain karena peserta didik cenderung menggunakan perkembangan media digital untuk bersosial media

Tantangan dari sisi peserta didik tersebut berdampak pada proses pembelajaran di sekolah. Selain itu tantangan dari proses pembelajaran antara lain:

-Pemilihan media pembelajaran yang kurang sesuai

-Pemanfaatan TPACK yang kurang maksimal

-Model pembelajaran yang tidak relevan

Tantangan tersebut yang mendorong guru harus menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta model pembelajaran yang tepat.

Dalam praktik ini pihak-pihak yang terlibat adalah pihak sekolah, guru, dan peserta didik.

Aksi

Tantangan-tantangan yang ada tersebut harus segera diselesaikan dengan baik oleh guru, diantaranya berkaitan dengan

1. Menerapkan model pembelajaran yang relevan.

Berdasarkan kajian literatur untuk membantu mengembangkan keterampilan 4C dari peserta didik, model pembelajaran yang diterapkan adalah berbasis masalah dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Partono, 2021).

Hal terbaik yang dilakukan dimana peserta didik menjadi Student Centered dan guru sebagai fasilitator memandu peserta didik untuk

-Mengidentifikasi masalah

-Menetapkan masalah

-Kolaborasi mengembangkan solusi melalui diskusi kelompok

-Melakukan tindakan strategis dengan menyajikan hasil melalui presentasi yang dapat memotivasi peserta didik berperan aktif untuk berani berpendapat atau menyampaikan ide gagasan dan ditanggapi sesama teman

Mengevaluasi dan menyimpulkan. Dengan diterapkan pembelajaran tersebut sehingga peserta didik mampu mengembangkan proses nalarnya dan memahami secara mendalam tentang apa yang mereka pelajari, meningkatkan kemampuan kerjasama dan kecakapan komunikasi yang efektif.

2. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan disesuaikan dengan materi pelajaran. Dengan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran audio visual yang interaktif (powerpoint/ video/ quizizz) sehingga mempermudah dan mempercepat guru menyajikan materi dalam proses pembelajaran yang mendukung peningkatan keterampilan abad 21 pada peserta didik. Praktik ini dilaksanakan dengan menyusun rencana aksi berupa penyusunan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, media pembelajaran, lembar kerja peserta didik (LKPD), kisi-kisi, instrument penilaian, dan rubrik penilaian. Dalam praktik ini pihak-pihak yang terlibat adalah pihak sekolah, guru, dan peserta didik. Untuk melaksanakan strategi ini dengan memanfaatkan sumber daya yang ada antara lain sumber belajar (buku ekonomi, sumber belajar lain yang relevan); perangkat pembelajaran; dan sarana prasarana yang ada (laptop, LCD, handphone/gadget).

Share: